Selasa, 05 Februari 2008

Tawanan Roh

Orang-orang yang dipakai Tuhan dan membuat sejarah adalah mereka yang menjadi “tawanan Roh”. Mereka tidak hanya mengizinkan Roh Kudus menuntun hidup mereka, tetapi mereka membiarkan diri mereka “ditawan” atau “dipaksa” oleh Tuhan lewat keadaan atau situasi yang mereka hadapi. Dengan mempelajari hidup mereka, kita dapat melihat bagaimana Tuhan bekerja lewat kehidupan mereka.

1. Rasul Paulus
Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ – Kisah Para Rasul 20:22

Rasul Paulus merupakan rasul yang dipakai Tuhan secara luar biasa. 13 kitab di Perjanjian Baru jelas ditulis olehnya. Dampak pelayanannya terus berlanjut ribuan tahun sampai saat ini. Apa yang menyebabkan ia begitu berhasil dalam pelayanannya? Ia membiarkan dirinya “ditawan” oleh Tuhan, dibawa ke tempat-tempat seperti yang Tuhan mau. Hasilnya, di istana kaisar Paulus tidak hanya bisa bersaksi, ia bahkan bisa membangun satu kumpulan orang-orang kudus (Filipi 4:22)

2. Daniel, Sadrakh, Abednego
Di antara mereka itu (para tawanan yang diangkut ke Babel) ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh) dan Azarya (Abednego). – Daniel 1:6

Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah para tawanan yang diangkut ke dalam pembuangan ke Babel. Seandainya mereka boleh memilih, mungkin mereka tidak mau dibawa ke Babel. Tetapi karena mereka adalah tawanan, mereka tidak punya pilihan. Menolak bisa berarti kematian.

Mereka juga diharuskan untuk sekolah di Babel. Mereka diharuskan belajar bahasa dan tulisan orang Kasdim. Mereka tidak bisa memilih apa yang ingin mereka pelajari, karena mereka tawanan. Mereka menurut, tetapi mereka tetap menjalankan ibadah mereka secara pribadi. Akibatnya, Alkitab mencatat bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada orang-orang berilmu yang ada di Babel (Daniel 1:20).

Dampak berikutnya yang sangat penting dalam kehidupan mereka sebagai tawanan di Babel adalah keluarnya surat keputusan oleh Nebukadnezar yang melarang penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh, Abdenego. Dengan kata lain, mereka yang adalah tawanan di Babel memiliki jaminan kebebasan beribadah kepada Tuhan (Daniel 3:28,29).

Tidak hanya itu, ibadah yang taat di dalam kehidupan Daniel - di tengah-tengah statusnya sebagai tawanan – menyebabkan Nebukadnezar memuji, meninggikan, dan memuliakan Raja Sorga (Daniel 4:37). Bahkan Raja Darius mengeluarkan perintah bagi rakyat di seluruh kerajaannya untuk takut dan gentar akan Allahnya Daniel (Daniel 6:27,28).

3. Ester
Ester juga seorang tawanan karena ia termasuk orang-orang buangan yang dibawa ke Babel (Ester 2:5-7). Pada masa mudanya, karena ia sangat cantik, ia dibawa untuk dipersiapkan menjadi gundik raja Ahasyweros. Jika ia bisa memilih, mungkin ia ingin menikah dengan seorang pemuda ganteng pilihan hatinya sendiri. Tetapi karena ia tawanan, ia tidak punya pilihan. Ia harus menyerahkan masa mudanya, bahkan hidupnya kepada seorang raja kafir.

Ester tidak hanya menjalani hidupnya sebagai tawanan di Babel, tetapi ia juga membiarkan hidupnya “ditawan” oleh kehendak Tuhan sehingga membawa keselamatan besar bagi bangsanya. Ribuan tahun kemudian, ucapannya & tindakannya tetap dikenang oleh banyak orang. Sampai hari ini kita mengenal istilah “puasa Ester”, yaitu puasa yang dilakukan oleh Ester dan dayang-dayangnya dan semua orang Yahudi di benteng Susan selama tiga hari untuk mendukung Ester yang akan menghadap raja (Ester 4:16).

4. Pelayan Naaman
Barangkali kita berpikir bahwa Daniel dan teman-temannya adalah orang-orang pintar sehingga walaupun tawanan, kepandaiannya menyebabkan mereka bisa berguna di tangan Tuhan. Ester bisa berguna di tangan Tuhan karena ia cantik, bahkan sangat cantik. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak cukup pintar, tidak ganteng atau tidak cantik? Apakah bisa berguna di tangan Tuhan?
Alkitab mencatat seorang pelayan, budak wanita yang bekerja pada Naaman. Dialah yang memberitahukan bahwa Naaman – yang ketika itu sakit kusta – bisa sembuh jika datang kepada nabi Elisa (2 Raja-raja 5:2,3).

Naaman – yang adalah seorang panglima raja Aram - tidak hanya sembuh, tetapi memutuskan untuk menjadi penyembah TUHAN (2 Raja-raja 5:17,18). Mengapa Naaman yang sebelumnya termasuk golongan kafir kemudian memutuskan untuk menyembah Tuhan yang hidup? Karena ia mengalami mujizat, disembuhkan/ ditahirkan dari kustanya setelah bertemu dengan nabi Elisa. Mengapa ia bisa percaya dan kemudian datang ke nabi Elisa? Karena Tuhan memakai seorang tawanan wanita yang bekerja sebagai pelayan di rumahnya. Kalau pelayan tersebut tidak mengizinkan Tuhan memakai mulutnya untuk menyampaikan kabar baik kepada tuannya, ceritanya mungkin lain.

Apakah anda hidup sebagai tawanan Roh? Jika kita tidak hanya mengizinkan Dia menuntun hidup kita, tetapi juga membiarkan Dia “memaksa” kita, menjadikan kita tawanan Roh, akan banyak pekerjaan besar yang bisa Ia lakukan melalui hidup kita.

Tidak ada komentar: