Selasa, 29 Januari 2008

Tiga Jenis Badai

Ada tiga jenis badai yang pernah dialami para pengikut Tuhan. Mereka bukan orang-orang biasa, mereka bukan jemaat biasa, tetapi mereka adalah murid Tuhan, nabi, bahkan rasul yang setia. Dengan mempelajari apa yang mereka alami, setidaknya kita bisa memahami dan tahu apa yang harus dilakukan kalau kita sedang mengalami badai-badai tersebut.

1. Badai Yang Dialami Yunus – Yunus 1:1-16
Badai ini terjadi karena Yunus menolak panggilan Tuhan. Yunus menolak tugas yang Tuhan berikan sehingga ia mengalami badai. Ada satu prinsip yang bisa kita pelajari bahwa ketika kita menolak panggilan Tuhan, ketika kita tidak mengerjakan tugas yang Tuhan berikan kepada kita, maka kita bisa mengalami badai seperti yang dialami Yunus. Badai ini berasal dari Tuhan karena pemberontakan Yunus (ayat 4) dan karenanya tidak bisa “ditengking”.

Sangat menarik membaca kitab Yunus karena kita melihat seseorang yang dekat dengan Tuhan, seorang nabi yang peka dengan suara Tuhan, tetapi tidak menurut perintah Tuhan.Yohanes 14:21 berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Kasih kita kepada Tuhan dinyatakan dengan tindakan kita untuk selalu menuruti perintahNya. PerintahNya bisa secara umum, tetapi juga bisa spesifik dan berbeda-beda, tergantung panggilan yang Tuhan berikan kepada kita.

Apakah anda mengalami banyak persoalan belakangan ini? Apakah anda sedang mengalami badai dalam hidup anda? Dalam bisnis anda? Dalam keluarga anda? Barangkali itu terjadi karena anda sedang lari dari “panggilan Tuhan” dalam hidup anda.

Ketika Yunus bertobat, badai itupun berhenti dan kemudian ia mendapat kesempatan kedua untuk melaksanakan perintahNya. Kalau saat ini anda sedang mengalami badai dan anda tahu bahwa itu terjadi karena anda tidak melakukan apa yang Ia perintahkan, segera bertobat. Minta ampun dan minta petunjukNya. Ia akan membuat segala sesuatu menjadi baik – Roma 8:28.

2. Badai Yang Dialami Murid-murid Yesus – Markus 4:35 - 41.
Badai ini terjadi justru ketika murid-murid ikut bersama Yesus naik ke dalam perahu, yaitu ketika mereka melaksanakan perintah Tuhan. Ada satu pelajaran di sini bahwa ketika kita ikut Tuhan, ketika kita melaksanakan perintahNya, tidak berarti kita tidak akan mengalami badai. Justru ada badai yang akan berusaha menahan kita supaya tidak melakukan apa yang Ia perintahkan. Badai ini berasal dari iblis yang berusaha menahan mereka supaya tidak tiba di seberang untuk melayani seorang yang sedang kerasukan Legion. Ketika mereka membangunkan Yesus yang kemudian segera bertindak, angin ribut itupun berhenti dan danau menjadi teduh.

Ada pelajaran lain lagi di sini, ketika seseorang sedang mengalami badai, sedang mengalami masalah yang nampaknya tidak ada habis-habisnya, belum tentu karena orang tersebut sedang “lari dari Tuhan”. Mungkin justru sebaliknya, ia sedang melaksanakan perintah Tuhan dalam hidupnya dan karenanya harus menghadapi badai dari iblis. Kita tidak berhak menghakimi, sebaliknya kita perlu mendukungnya dalam doa karena sangat mungkin ia sedang diserang habis-habisan oleh iblis.

Apa yang perlu kita lakukan kalau kita mengalami badai ini? “Bangunkan” Yesus! Ia ada bersama kita. Ingatkan Dia bahwa apa yang kita lakukan adalah mengikuti perintahNya. Ia akan bertindak, dan badai itupun akan berhenti.

3. Badai Yang Dialami Paulus – Kisah Rasul 27:9 – 44
Kalau badai yang pertama terjadi karena Yunus tidak menurut perintah Tuhan, badai yang kedua terjadi ketika murid-murid menuruti perintah Tuhan, maka badai yang ketiga – yang dialami Paulus – terjadi karena alasan yang berbeda.

Dua badai pertama terjadi karena adanya kehendak bebas yang bisa digunakan. Ketika ada perintah Tuhan, kita punya kehendak bebas untuk menurut atau tidak. Dua-duanya mengandung resiko badai. Tetapi badai yang dialami Paulus terjadi karena ia tidak punya pilihan. Paulus adalah seorang tawanan. Ia tidak punya kehendak bebas. Badai dan semua kerugian yang terjadi bukan karena kesalahannya, tetapi karena keputusan yang salah dari orang di atasnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sering terjadi. Jika anda adalah seorang isteri, maka anda ada di bawah otoritas suami anda. Mungkin anda sudah berdoa dan tidak setuju dengan apa yang diputuskan suami anda – misalnya soal bisnis – tetapi suami anda tetap pada keyakinannya. Setelah beberapa saat baru kelihatan bahwa keputusan suami anda salah dan ada kerugian yang timbul dan anda juga harus memikul akibatnya.

Contoh lain, anda seorang karyawan dan atasan anda mengambil keputusan bisnis yang anda tahu bahwa itu salah. Anda sudah peringatkan, tetapi karena ia punya otoritas dan anda tidak, ia tetap pada pendiriannya. Setelah beberapa saat ternyata terbukti keputusan itu salah. Perusahaan mengalami kerugian dan akibatnya anda juga tidak mendapat bonus.

Apa yang harus kita lakukan jika kita ada dalam posisi ini? Tetap rendah hati, tidak memberontak, tetap mencari Tuhan dalam doa untuk mendapat jalan keluarnya seperti yang dilakukan oleh Paulus (ayat 21 – 26).

Badai apa yang sedang anda alami saat ini? Periksalah hati anda apakah anda ada di dalam jalur kehendakNya. Jika ya, teguhkanlah hatimu.... "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." - Roma 8:28

2 komentar:

on3 mengatakan...

Hi William, salam kenal. Nama saya Yoseph :), saya juga sedang mengalami badai badai dalam hidup, ;) kadang badainya merupakan badai kombinasi antara yg kedua dan yang ketiga.
minta dukungan doanya yah :) Jesus Bless You. oyah, boleh tau email William? thanks

Unknown mengatakan...

Hai, Yoseph ...

Salam kenal juga. Ya.. dalam hidup kita memang tanpa disadari selalu ada badai. Kalau tidak mengalami badai yg pertama, artinya kita cukup bertumbuh mau memiliki hati yang menurut sekalipun ada badai. Ada janjinya di Yes 1:19 ... "Kalau kamu willing & obey ... kamu akan menikmati the best of the land ... terjemahan NIV" - email saya freshlivingwater@gmail.com.... GBU!