Selasa, 06 Januari 2009

Lembah Air Mata

Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka (the weeping valley), mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion - Mazmur 84:5-8

Bertahun-tahun yang lalu ada sebuah lagu terkenal yang ditulis oleh Pdt. Ben Soriton, yang liriknya sebagai berikut…

Ya Tuhan ku percaya……aku percaya ….
Lewati lembah air mata… aku percaya….
FirmanMu ya dan amin….aku percaya….
Kem’nangan sudah Kau jamin....
Aku percaya…

Lembah air mata adalah tempat yang seringkali tidak mau dilalui oleh banyak orang. Siapa sih yang mau berduka? Tempat itu identik dengan masalah, kegagalan, persoalan yang tidak kunjung selesai dan kepedihan yang rasanya tidak berkeputusan. Bukankah Tuhan berjanji menyediakan sukacita bagi kita yang percaya kepadaNya? Bahkan Mazmur 16:11 berkata “…. di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senan-tiasa”.

Jadi, jika seseorang sedang melalui lembah air mata, dengan mudah kita akan berkata, “Wah,… pasti ia telah melakukan dosa besar,…. mungkin ada kutuk yang belum diputuskan…. mungkin ia seorang pemberontak….. mungkin ia tidak rajin ke gereja…. mungkin ia lari dari panggilan Tuhan…” …dst.

Benarkah demikian? Mazmur 84 di atas menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar. Kadang-kadang Tuhan membawa kita melalui lembah air mata, bukan karena kesalahan kita.

Ayat tersebut menunjuk kepada mereka:
1. Yang diam di rumah Tuhan … artinya rajin beribadah
2. Yang terus-menerus memuji-muji Tuhan…. artinya suka praise and worship
3. Yang kekuatannya di dalam Tuhan…. artinya mengandalkan Tuhan
4. Yang berhasrat mengadakan ziarah …. artinya hatinya tertuju kepada Tuhan

Dikatakan “apabila melewati lembah Baka….”…artinya bisa terjadi atau kadang-kadang, hidup mereka harus melalui lembah Baka atau the weeping valley dalam bahasa Inggris, atau Lembah Penangisan dalam terjemahan lama. Mereka tidak seterusnya tinggal di lembah tersebut. Mereka hanya lewat. Mereka hanya berjalan melaluinya.

Mengapa Tuhan membawa mereka melalui lembah tersebut? Tentunya Dia punya rencana yang indah, sesuai dengan janjiNya di Yeremia 29:11. Ayat-ayat berikutnya mengatakan apa yang terjadi ketika mereka melalui lembah air mata:
1. Mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air…artinya mereka mengubah kedukaan menjadi tempat yang penuh sukacita
2. Hujan awal musim menyelubunginya dengan berkat ….artinya ada berkat-berkat yang hanya bisa mereka terima kalau mereka melalui lembah air mata
3. Mereka berjalan makin lama makin kuat ….from strength to strength….artinya kekuatan mereka bertambah ketika melalui lembah air mata
4. Mereka hendak menghadap Allah di Sion… artinya hati mereka semakin terpaut kepada Tuhan ketika melalui lembah air mata

Jadi, jika kita sedang melalui lembah air mata, kita perlu memeriksa diri kita. Apakah ada dosa atau kesalahan yang belum dibereskan? Kalau tidak ada, itu saatnya kita mengucap syukur karena Tuhan sedang membawa kita untuk mengubah tempat tersebut jadi tempat yang penuh sukacita. dan ada berkat yang akan kita terima. Tidak hanya itu, kekuatan dan kasih kita kepadaNya juga akan semakin bertambah. Hallelujah!

Tidak ada komentar: