Jumat, 16 Januari 2009

Nuh, Daniel, Ayub

"Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang, biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH. (Yehezkiel 14:13,14)

Nuh, Daniel, dan Ayub adalah contoh orang-orang yang istimewa di hadapan Tuhan. Mereka didapati hidup dengan benar, saleh, jujur, bahkan dikatakan tidak bercela. Jika suatu daerah mengalami musibah, maka mereka akan diselamatkan. Yang menarik, mereka punya status yang berbeda di hadapan manusia, tetapi sama-sama dikasihi Tuhan.

1. Nuh - Pemberita Kebenaran - The Preacher
II Petrus 2:5 mengatakan Nuh adalah pemberita kebenaran atau preacher (= pengkotbah). Nuh mewakili para hamba Tuhan, yaitu mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk memberitakan Injil. Nuh mewakili fulltimers, mereka yang melayani Tuhan sepenuh waktu. Ada banyak hamba Tuhan, para fulltimer, tetapi berapa orang yang hidup seperti Nuh, yang “bergaul dengan Allah”? (Kejadian 6:9). Dalam terjemahan KJV dikatakan Nuh itu walked with God, berjalan hand in hand with God. Artinya ia selalu bercakap-cakap dengan Tuhan, mendiskusikan his daily affairs dengan Tuhan. Pada akhirnya Tuhan berkata kepada Nuh, “… Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” (Kejadian 7:1). Nuh adalah seorang hamba Tuhan yang hidup bergaul erat dengan Tuhan dan kemudian menyelamatkan seluruh isi rumah tangganya.
Apakah anda seorang fulltimer? Apakah anda juga seorang fulltimer yang walk hand in hand with God?

2. Daniel - Karyawan - Employee
Bagaimana dengan Daniel? Daniel adalah karyawan, orang yang bekerja di kantor setiap hari. Daniel mewakili para buruh yang bekerja pada pemerintah atau perusahaan swasta atau instansi tertentu. Daniel adalah gambaran sebagian besar di antara kita yang setiap hari Senin sampai Jumat atau Sabtu, pagi sampai sore, harus bekerja. Kalau Daniel hidup pada masa kini di Jakarta, maka ia harus berangkat pagi-pagi, melalui semua kemacetan untuk sampai di kantornya. Ia harus mengisi daftar hadir, tidak boleh terlambat, pulang kantor jam lima atau setengah enam sore dan mungkin baru tiba di rumah jam delapan malam. Dalam setahun ia hanya boleh cuti 12 hari kerja. Yang luar biasa, ternyata Daniel setia dalam setiap bagian tugasnya sehingga tidak ada kelalaian yang didapati pada pekerjaannya (Daniel 6:5). Tidak hanya itu, Daniel juga memelihara jam-jam ibadahnya. Ia tetap berpuasa, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan seperti yang biasa dilakukannya (Daniel 6:11). Dan yang menarik, Gabriel, sang malaikat berkata, “….engkau sangat dikasihi.” (Daniel 9:23). Daniel bukan seorang fulltimer, tetapi ia sangat dikasihi Tuhan. Doanya didengar oleh Tuhan. Dulu, saya kira kalau saya mau intim dengan Tuhan, maka saya harus fulltime. Tetapi Tuhan menunjukkan bahwa ada orang-orang yang bekerja seperti Daniel tetapi intim dengan Tuhan dan sangat dikasihi Tuhan.

3. Ayub - Pengusaha - Business Owner
Orang ketiga adalah Ayub, yang mewakili para pengusaha, business owner, yang sangat kaya. Kalau kita mempertanyakan apakah orang kaya bisa hidup berkenan kepada Tuhan dan masuk sorga, maka Ayub adalah salah satu contohnya.

“Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan….. orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.” (Ayub 1:1-3).

Ayub bukan fulltimer, Ayub bukan seorang pendeta, bukan seorang gembala sidang. Ia cuma seorang pengusaha yang takut akan Tuhan. Ia hidup jujur, benar dan menjauhi kejahatan. Reputasinya luar biasa sehingga Tuhan sendiri yang memujinya di hadapan iblis.

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:8)

Dari ketiga orang ini kita bisa belajar bahwa masing-masing mempunyai panggilan dan tugas yang berbeda dari Tuhan. Kita tidak bisa berkata bahwa seorang fulltimer lebih dikasihi Tuhan daripada seorang karyawan atau pengusaha. Apapun profesi kita di dunia ini, kalau kita hidup bergaul dengan Tuhan, kita bisa menyenangkan Dia. Biarlah kita senantiasa didapati setia sedang mengerjakan tugas yang Dia percayakan kepada kita. Amin!

2 komentar:

Nancy mengatakan...

Ya, Alkitab kita selalu up to date, bahkan tokoh-tokoh yang di gambarkan di dalamnya bisa mewakili kehidupan kita sekarang.

Nice posting. Terima kasih juga udah visit ke blog saya.

jcb mengatakan...

Thx, Mbak Nancy! Menuju Puncak juga sangat memberkati... Isinya bagus dan menyentuh kehidupan sehari-hari. By the way, lagi buat buku perdana, ya! Semoga sukses dan jadi berkat bagi banyak orang, ya! God bless you...!